Melawan Nafsu {syair Ta'lim muta'allim }
Melawan Nafsu سَلَامٌ عَلَى مَنۡ تَيَّمَتۡنِي بِظَرۡفِهَا (ط) وَلُمۡعَةِ خَدَّيۡهَا وَلَمۡحَةِ طَرۡفِهَا سَبَتۡنِي وَأَصۡبَتۡنِي فَتَاةٌ مَلِيحَةٌ (ط) تَحَيَّرَتِ الۡأَوۡهَامُ فِي كُنۡهِ وَصۡفِهَا فَقُلۡتُ ذَرِينِي وَاعۡذَرِينِي فَإِنَّنِي (ط) شَغَفۡتُ بِتَحۡصِيلِ الۡعُلُومِ وَكَشۡفِهَا وَلِي فِي طِلَابِ الۡفَضۡلِ وَالۡعِلۡمِ وَالتُّقَى (ط) غِنًى عَنۡ غِنَاءِ الۡغَانِيَاتِ وَعَرۡفِهَا .. "Selamat tinggal wanita yang menaklukanku dengan keanggunanya, kedua pipinya yang merona dan lirikan matanya. Telah menawan hatiku dan menariknya seorang yang manis parasnya membingungkan pikiran. Maka aku katakan padanya “tinggalkan dan maafkanlah aku, karena aku sibuk menggali pengetahuan. Di dalam mencari keutamaan, ilmu dan taqwa aku mendapatkan kecukupan dari nyayiannya para wanita dan wangiannya. (Najmuddin An Nasafi)